Rabu, 23 Februari 2011

Mengagumi itu Indah

Aku tidak pernah tau persis berapa besarnya kasih sayang ibu dan bapak kepadaku,kalaupun itu bisa diukur. Mungkin beda antara aku dan abangku. Seharusnya aku paham itu. Tapi tidak bisa dipungkiri, aku selalu iri dengan abangku, secara dia lebih membanggakan daripada aku. Tapi kami sama-sama kurang bisa memahami bapak, tidak tau kenapa beliau terlalu susah dijangkau dengan kasih sayang kami. Dan aku sangat menyayanginya

Melalui seseorang yang sangat aku kagumi,aku belajar memahaminya, ayah. puisi ini disampaikan langsung olehnya. Semoga kekaguman ini tidak pernah luntur

"Ayah, bila aku berlari
Jangan engkau hambat, karena aku sedang belajar menguatkan tubuh
Kalau aku menangis, jangan marahi aku
Karena aku sedang belajar menyesuaikan diri
Kalau aku marah kadang membentak, mohon dipahami
Aku sedang belajar keberanian dan nyatakan sikap
Kalau aku sedang malas, aslinya bukan malas
Tapi aku hanya berhenti sejenak untuk memahami hakekat perjalanan hidupku"

":Ayahku, satu yang kuminta
Percayailah aku maka aku akan belajar menjadi orang yang bertanggung jawab
Sayangilah dan percayalah aku,
Aku akan menjadi toleran
Satu yang pasti dari aku,
Anakmu...
Aku mencintaimu
Tahu berat dan jerih payahmu
Memberi makna hidup dan membantu aku tumbuh"